Jumat, 14 September 2018

Innisfree Jeju Super Volcanic Pore Clay Mask

Hellooooo, I'm back! Hahahaha. Bulan Mei lalu HP jadul android kesayangan saya ngambek, disusul nomor HP yang sudah 8 tahun bersama hangus. Sedih banget kalo diinget. Hiks. Akhirnya saya bener-bener vakum dari dunia maya dan sekarang niat menulis saya sedang timbul :) Saya mau ikut kekinian dengan menulisan ulasan produk perawatan wajah yang saya gunakan setahun ini. Saya bingung mau mengulas yang mana terlebih dahulu tapi akhirnya memutuskan untuk mengulas ini. Ya, memang sudah sangat terlambat untuk mengulas ini karena sekarang sudah ada varian barunya! Hahaha. Tapi saya tetap akan mengulasnya sih :))



Sebelum mengulas, saya mau cerita dulu bagaimana perjalanan saya hingga akhirnya mau memulai perawatan wajah. Jadi setahun lalu saya baru memulai yang namanya perawatan wajah, ya walaupun lebih banyak malasnya daripada rajinnya. Selama ini sebenarnya saya amat sangat cuek dengan perawatan wajah karena lingkungan tempat saya menghabiskan waktu mayoritas tidak menggunakan skincare. Semenjak remaja hingga sekarang masih remaja saya hanya menggunakan facial foam dan terkadang masker untuk wajah karena saya juga hanya mengenal bedak dan lipstik untuk make up sehari-hari. Wajah saya tidak banyak diapa-apain kok jadi ya saya pikir tidak perlu ribet merawatnya.

Beberapa tahun lalu sebenarnya saya pernah diingatkan oleh seorang rekan kerja akan pentingnya merawat kulit wajah yang menjadi pembeda setiap orang. Tapi ya dulu mah skincare tidak menjamur seperti sekarang. Dulu mah cuma ada merk lokal dan wajah saya sombong karena banyak tidak cocok dengan produk lokal jadi saya cuma pakai facial foam untuk wajah. Jadi intinya saya "batu" untuk urusan perawatan wajah sampai akhirnya sadar di tahun 2017. Hahahaha

Masih melanjutkan cerita di atas. Saya diracuni oleh teman saya ketika saya menginap di rumahnya. Teman saya ini memiliki kulit wajah yang berminyak dan berjerawat dan masker ini memang diperuntukkan mereka yang memiliki wajah dengan minyak berlebih dan pori-pori yang besar. Wajah saya berminyak tapi masih dalam batas normal jika dibandingkan dengan teman saya tapi saya memiliki pori-pori yang besar (mau didempul make up setebal apapun, yang namanya pori-pori besar sulit disamarkan). Pada saat saya menginap, saya juga diracuni produk lain tapi yang saya ingat hanya ini dan water sleeping mask-nya Laneige. Keesokan paginya wajah saya memang terasa berbeda, lebih nyaman disentuh sehingga saya jadi tergoda untuk mencoba produk perawatan wajah lainnya.

Saya yang kebetulan sedang di Jakarta memutuskan datang ke gerai Innisfree yang ada di Central Park yang sedang mengadakan promosi, yaitu beli masker ini gratis toner dan facial foam ukuran kecil. Jadi dengan harga 190 ribu rupiah kita akan mendapat 3 barang. Nah, sekarang mari memasuki tahap mengulas produk. Hehehe


Setelah saya punya masker ini sendiri, saya jadi bisa menilai sendiri bagaimana pengaruh sebenarnya di wajah saya. Innisfree (menurut penuturan banyak orang) merupakan salah satu skincare yang tidak menimbulkan efek beruntusan di wajah jika tidak cocok dan ini berlaku di saya. Tapi ingat, harus sesuai petunjuk penggunaan ya, kalau tidak justru bisa menimbulkan jerawat besar atau beruntusan atau iritasi .

Memakai masker ini memberikan sensasi dingin di wajah saat menunggunya kering. Masker ini juga seperti memiliki aroma terapi karena setiap saya menunggu kering, saya sering merasa tenang dan mengantuk. Tidak enaknya adalah masker ini membuat wajah terik saat maskernya sudah kering. Masker ini harus dibilas maksimal 20 menit ya karena kalau lebih dari itu bisa membuat jerawatan. Saya pernah ketiduran selama kurang lebih setengah jam dan wajah saya jadi berjerawat keesokan harinya. Anjuran membilas masker ini adalah memakai air hangat, awalnya saya ikuti tapi lama-lama malas sehingga saya membilas dengan air biasa (setelah melihat YouTube channel-nya mbak Suhay Salim tentunya). Dan ternyata membilas dengan air biasa tidak menimbulkan efek negatif di wajah saya.

Saya yang tidak rutin memakainya (padahal hanya boleh digunakan maksimal 3x seminggu tapi masih aja males!) melihat tidak ada perubahan yang signifikan di wajah saya, pori-pori saya masih segitu-gitu saja. Tapi memang mengontrol produksi minyak di wajah karena wajah saya pernah menjadi kering saat saya lagi kesambet rutin memakainya. Memakai masker ini juga bisa membuat jerawat yang sudah timbul white head meredam. Saya pernah memakai masker ini, entah suhu ruangan panas atau suhu badan saya yang panas, masker ini tidak kering dalam 20 menit, padahal biasanya 5 menit saja kadang sudah kering. Waktu saya berkaca, ternyata wajah saya penuh keringat! Akhirnya saya bilas dan untungnya tidak menimbulkan efek negatif di wajah saya.

Sekarang sudah ada varian baru dari masker ini yaitu Super Volcanic Pore Clay Mask 2x. Menurut teman saya yang sudah mencobanya, memakai varian baru lebih enak dan tidak membuat wajah terik apabila maskernya sudah kering. Saya mau mencobanya tapi lebih besar rasa keraguan saya daripada rasa penasaran saya mencobanya. Hahaha. Masker ini hanya 100 ml tapi kalau dipakai seorang diri membutuhkan waktu lama untuk habis, karena produk perawatan wajah biasanya harus habis dalam waktu 6 bulan. Saya sekarang lebih tertarik dengan Jeju Volcanic Pore Scrub Foam-nya Innisfree. Semoga segera terlaksana untuk membelinya. Aamiin :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar